Pada sebuah iklan gadget mobile buatan lokal, saya menemukan frasa "touchscreen resistive." Frasa tersebut diletakkan sebagai salah satu keunggulan gadget yang ditawarkan dan dicetak dengan huruf tebal. Sebenarnya, apa itu touchscreen resistive?
Sebelum masuk ke arti dari touchscreen resistive, saya ingin mengomentari bahwa penulisan tersebut sebenarnya kurang tepat karena jika mengacu ke tata bahasa Bahasa Inggris, penulisan yang benar adalah resistive touchscreen, yang jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia adalah layar sentuh jenis resistif. Layar ini mulai populer setelah popularitas gadget mobile seperti smartphone dan tablet meningkat.
Touchscreen resistive atau lebih tepatnya resistive touchscreen sendiri merupakan layar sentuh yang bekerja dengan cara memanfaatkan dua lapisan tipis transparan di atas layar. Layar ini selanjutnya mendeteksi dengan mengukur perbedaan resistensi antara kedua lapisan ketika disentuh.
Ketika layar disentuh, terjadi resistensi yang besarnya berbeda-beda dan berubah-ubah sesuai tekanan yang kita lakukan. Perubahan inilah yang kemudian diubah dalam bentuk perubahan tegangan listrik, dan diproses menjadi suatu perintah tertentu yang diteruskan ke prosesor.
Untuk itu, umumnya touchscreen resistive tidak terlalu peka jika kita sentuh dengan jari tangan tanpa tekanan sehingga memerlukan alat bantu yang biasa disebut stylus, yaitu semacam pena yang ujungnya dibuat sedemikian rupa untuk dapat melakukan tekanan secukupnya pada layar tersebut. Pada beberapa kesmepatan, stylus ini dapat diganti dengan ujung ballpoint maupun benda lain yang memiliki kontur ujung yang sama.
Itulah sekilas tentang apa itu touchscreen resistive. Meski saat ini layar jenis touchscreen resistive mulai diimbangi dengan touchscreen capacitive atau capacitive touchscreen, penggunaan jenis layar ini masih cukup banyak, khususnya karena harganya lebih murah.
0 comments:
Post a Comment